Gambar Sampul IPS · Bab 3 Penyimpangan Sosial
IPS · Bab 3 Penyimpangan Sosial
Muh Nur Rohman

24/08/2021 13:02:39

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Penyimpangan

Sosial

3

Bab

Standar Kompetensi

Memahami masalah penyimpangan sosial.

Kompetensi Dasar

Mengindenti

Þ

kasi berbagai penyakit sosial

sebagai akibat penyimpangan dalam ke-

luarga dan masyarakat.

Mengidenti

Þ

kasi berbagai upaya pencegahan

penyimpangan sosial dalam keluarga dan

masyarakat.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan

mampu:

1. mengemukakan pengertian perilaku me-

nyimpang,

2. menjelaskan macam- macam per ilaku

menyimpang sebagai bentuk penyakit sosial

dalam masyarakat,

3. mengidenti

Þ

kasi bentuk-bentuk penyimpang-

an,

4. mengidenti

Þ

kasi sifat-sifat penyimpangan,

5. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

terjadinya penyimpangan,

6. menyebutkan media pembentukan perilaku

menyimpang,

7. menyebutkan teori-teori penyimpangan,

8. menjelaskan cara pengendalian sosial,

9. menjelaskan bentuk pengendalian sosial,

10 menyebutkan lembaga pengendalian sosial,

dan

11. menjel askan si fat- sif at pengendal ian

sosial.

76

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

Peta Konsep

Proses

pembentukan

perilaku

menyimpang

Penyimpangan

sosial

Perilaku

menyimpang

Sifat penyimpangan

Bentuk-bentuk

penyimpangan

Macam-macam perilaku

menyimpang sebagai

bentuk penyakit sosial

dalam masyarakat

Cara pengendalian sosial

Pengendalian

sosial sebagai

upaya untuk

mencegah

terjadinya

penyimpangan

Media pembentukan

perilaku menyimpang

Faktor penyebab

terjadinya penyimpangan

Teori-teori penyimpangan

Bentuk pengendalian sosial

Lembaga pengendalian

sosial

Sifat-sifat lembaga

pengendalian sosial

77

Penyimpangan Sosial

A Perilaku Menyimpang –––––––––––––––––––––––––––

Dalam suatu kelompok masyarakat, sudah tentu berlaku

nilai dan norma. Nilai dan norma tersebut akan dijadikan

sebagai pedoman seseorang bertingkah laku. Jika seorang dapat

mengadopsi dan menerapkan semua sistem nilai dan norma,

maka dia akan dianggap sebagai warga masyarakat yang baik.

Kehidupan bermasyarakat pun akan terjalin dengan tertib dan

lancar. Pengadopsian tata cara berperilaku yang sesuai dengan

nilai dan norma itu umumnya dapat terjadi melalui proses

ketika seseorang bersosialisasi atau mempelajari aturan dalam

kehidupan bermasyarakat.

Pada mulanya hampir semua anggota kelompok masyarakat

dapat menjalankan dan menanamkan nilai. Namun, lama-

kelamaan akan muncul satu tindakan pelanggaran norma

yang diikuti oleh berbagai tindakan lain. Sehingga orang yang

melanggar tersebut akan terkena sanksi sesuai dengan aturan

yang berlaku dalam kelompoknya.

Sebagai contoh, dalam suatu kelompok masyarakat desa ada

kepercayaan tidak boleh masuk dan merambah suatu kawasan

hutan, tetapi pada suatu saat ada seseorang yang terdesak

untuk mencari kayu bakar dan masuk ke hutan. Pada awalnya

orang tersebut dianggap tidak sesuai. Namun, lama-kelamaan

akan diikuti oleh orang lain dan dianggap menjadi hal biasa.

Ketidaksesuaian perilaku individu tersebut dengan norma atau

nilai yang berlaku ini dinamakan dengan perilaku menyimpang.

Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi

yang tidak sempurna atau disebabkan karena gagalnya seorang

individu untuk mengidenti

Þ

kasi dirinya agar pola perilakunya

sesuai dengan keadaan masyarakat. Perilaku menyimpang juga

bisa dide

Þ

nisikan sebagai suatu tindakan yang diekspresikan

oleh individu atau kelompok secara sadar atau tidak disadari

yang akhirnya dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan dalam

masyarakat. Adapun pengertian perilaku menyimpang menurut

ahli sosiologi antara lain sebagai berikut.

-

Menurut

James Vander Zanden,

penyimpangan merupakan

perilaku yang oleh sejumlah orang dianggap sebagai hal

yang tercela dan di luar batas toleransi.

-

Robert

M.Z.

Lawang

mengatakan

bahwa

perilaku

menyimpang itu adalah tindakan yang berada di luar norma

yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan dari

pihak yang berwenang untuk memperbaikinya.

78

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

1

Macam-Macam Perilaku Menyimpang sebagai Bentuk

Penyakit Sosial dalam Masyarakat

–––––––––––––––––––––––

Perilaku

menyimpang

batasannya

ditentukan

oleh

aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat atau suatu

kebudayaan. Jadi, suatu tindakan mungkin pantas dan dapat

diterima oleh kebudayaan yang bersangkutan, dan belum tentu

oleh kelompok lain dengan kebudayaan yang berbeda, tetapi

pada umumnya relatif memiliki kesamaan.

Berbagai bentuk perilaku menyimpang sering dikatakan

sebagai suatu hal yang tidak lazim terjadi dalam masyarakat.

Bahkan keberadaannya pun sering sekali mengganggu ke-

harmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga ke-

hidupan masyarakat menjadi tidak stabil dan bisa mengarah

kepada tindakan pemecah belah dalam kehidupan sosial. Maka

dari itu, beberapa jenis penyimpangan yang terjadi dalam

kehidupan, sering dianggap sebagai

penyakit masyarakat

.

a.

Tindakan Kriminal

Kriminal bukan merupakan sifat bawaan sejak lahir, tetapi

tindakaninidapatdilakukansecarasadardandirencanakandengan

maksud dan tujuan tertentu. Dalam masyarakat modern tindakan

kriminal disebabkan oleh adanya ambisi untuk mendapatkan

suatu kepuasan material dan biologis tanpa memperhitungkan

kesesuaian antara keinginan dan kemampuannya. Tindakan

kriminal merupakan semacam perilaku menyimpang yang

telah melanggar norma atau dikelompokkan ke dalam tindakan

kejahatan. Contoh: membunuh, merampok, mencuri, melakukan

kudeta, teror, dan mengganggu ketenteraman masyarakat.

b.

Kenakalan Remaja

Masalah kenakalan remaja yang sering menimbulkan

keresahan dan kecemasan sosial, karena anak atau remaja yang

diharapkan sebagai generasi penerus ternyata berperilaku

negatif atau menimbulkan

gap generation

. Kenakalan remaja

atau dikenal dengan istilah

Juvenile Delinquency,

menurut

Prof.

Dr. Fuad Hasan

adalah perbuatan antisosial yang dilakukan

oleh anak-anak atau remaja, dan apabila dilakukan oleh orang

dewasa hal ini dikuali

Þ

kasikan ke dalam tindakan kejahatan.

Batas usia untuk menentukan kenakalan remaja ternyata di

beberapa negara tidak ada ketegasan, seperti di Negara Inggris

usia remaja dibatasi dari 8–15 tahun, di Amerika Serikat 16–18

79

Penyimpangan Sosial

tahun, dan berdasarkan KUHP pasal 45–

47 usia remaja di Indonesia antara 14–18

tahun. Tindakan kenakalan remaja dapat

berupa pengrusakan fasilitas umum,

penggunaan obat terlarang, tawuran

dan

sebagainya.

Kenakalan

remaja

timbul karena dalam dirinya itu timbul

masalah dan bergejolak dalam dirinya

atau

bahkan

menghadapi

masalah

berat. Adapun secara klasik fenomena

kenakalan remaja hampir disebabkan

oleh:

1)

lingkungan keluarga yang tidak harmonis,

2)

situasi yang membosankan, atau

3)

lingkungan masyarakat yang tidak mendukung.

c.

Alkolholisme

Alkohol merupakan racun

protoplasmic

yang mempunyai efek depresan pada sistem

syaraf,sehinggaorangyangmengonsumsinya

secara berlebihan akan kehilangan kemam-

puan untuk mengendalikan dirinya.

Menurut

Prof. Dr. Dadang Hawari

apabila seorang individu telah terpengaruhi

alkohol akan menimbulkan perilaku me-

nyimpang antara lain:

1)

senang berkelahi dengan tindakan ke-

kerasan,

2)

mudah melakukan tindakan kriminal,

3)

tidak mampu menilai realitas, dan

4)

mengalami gangguan dalam fungsi

sosial.

d.

Penyalahgunaan Narkoba

Diketahui oleh banyak orang bahwa

narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang)

telah menjelajah keseluruh pergaulan hidup

manusia dari mulai anak-anak, remaja sampai

usia dewasa. Sebenarnya penggunaan narkoba

telah diatur oleh seperangkat undang-undang

terutama hanya untuk kepentingan medis di

bawah pengawasan pihak yang berwenang

Gambar 3.3

Daun ganja

(Sumber: Encarta)

Gambar 3.2

Minuman beralkohol yang disita

dari masyarakat sedang dimusnahkan di

halaman Polresta Bandung Tengah, Kamis 6

September 2007

(Sumber:

HU Pikiran Rakyat)

Gambar 3.1

Tawuran antarkelompok remaja

(Sumber: Encarta)

80

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2 Bentuk-Bentuk Penyim

pangan –––––––––––––––––––––––––––

narkoba bisa merusak kehidupan individu baik yang meng-

gunakannya baik kelompok yang ada di sekitarnya. Adapun

beberapa jenis narkoba yang biasa dikonsumi dan diedarkan

adalah ganja, barbiturate, mor

Þ

n, opium, kokain dan heroin.

e.

Hubungan Seks di Luar Nikah

Dalam lingkungan masyarakat yang bernorma, hubungan

seks di luar nikah merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan.

Apabila dari seorang individu tetap melakukan hal ini pasti akan

berdampak buruk, antara lain bisa menyebabkan ketidakutuhan

anggota keluarga, banyaknya anak terlantar dan menyebabkan

semaraknya profesi asusila. Atau lebih jauhnya lagi kemungkinan

bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit seperti AIDS dan

penyakit kelamin.

f.

Perjudian

Judi dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang ingin men-

cari keberuntungan dengan menggantungkan harapan pada suatu

sistem permainan dengan aturan tertentu. Banyak sistem dan

media yang biasanya dijadikan arena perjudian misalnya dengan

menggunakan kartu, dadu, angka atau dengan menggunakan

suatu model taruhan yang lain. Tindakan

ini bisa dikatakan sebagai perilaku

menyimpang dan penyakit masyarakat

sebab keberadaannya dapat meresahkan

dan membuat suasana kehidupan dalam

keluarga dan masyarakat menjadi tidak

tenang. Akibat lebih jauh dari adanya

tindakan perjudian ini adalah akan

mengurangi keyakinan terhadap Tuhan

dan menimbulkan dampak ekonomi

terutama kemiskinan.

a.

Penyimpangan primer

, adalah penyimpangan yang ber-

sifat sementara dan hanya menguasai sebagian kecil

kehidupan seseorang, dan masyarakat pun kadang masih

bisa mentolelir. Contoh: seorang siswa atau karyawan yang

bolos, mencontek pada waktu ujian, memalsukan buku, dan

pelanggaran rambu lalu lintas.

b.

Penyimpangan sekunder

, adalah perbuatan yang dilakukan

secara khas memperlihatkan perilaku penyimpangan dan

secara umum karena sering melakukan tindakannya itu

Gambar 3.4

Permainan judi berupa kartu

(Sumber: Encarta)

81

Penyimpangan Sosial

3 Sifat Penyim

pangan ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

B Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang ––––

secara konsisten. Contoh: perjudian, pelacuran, pembunuhan,

pemerkosaan dan perampokan. Pada umumnya masyarakat

sudah tidak bisa mentolelir perilaku ini.

c.

Penyimpangan individual

, adalah penyimpangan yang di-

lakukan oleh seseorang terhadap norma

yang

berlaku

dalam

kelompoknya.

Contohnya adalah ada seorang santri

yang tidak mau belajar mengaji.

d.

Penyimpangan kelompok, artinya pe-

nyimpangan yang dilakukan oleh se-

kelompok individu dengan tujuan untuk

mengecam atau

mendobrak

norma.

Contoh: aksi protes, demonstrasi, dan

gerakan pengacau.

a.

Penyimpangan positif

, artinya penyimpang-

an yang mengarah kepada kebaikan.

Karena

mengandung

unsur

inovatif,

kreatif, dan perbaikan perilaku ke arah

yang benar. Contoh: seorang ibu rumah

tangga menjadi tukang beca, sopir, atau

menjadi pekerja yang layaknya dilakukan

oleh laki-laki.

b.

Penyimpangan negatif

, yaitu penyimpangan

yang cenderung bertindak ke arah nilai-

nilai sosial yang dianggap kurang baik.

Contoh: seorang pengawai yang melaku-

kan korupsi, ustaz yang melakukan

perbuatan cabul dan lain-lain.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perilaku individu

menjadi menyimpang, antara lain:

a.

sikap mental yang tidak sehat,

b.

keluarga yang

broken home

,

c.

pelampiasan rasa kecewa,

d.

dorongan kebutuhan ekonomi,

e.

pengaruh lingkungan dan media masa,

Gambar 3.6

Seorang ibu rumah tangga be-

kerja sebagai

pekerja

tambang merupakan

penyimpangan yang positif

(Sumber: Encarta)

Gambar 3.5

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh

sekelompok mahasiswa

(Sumber: Encarta)

1 Faktor Penyebab Terjadinya Penyim

pangan –––––––––––––

82

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2 Media Pem

bentukan Perilaku Menyim

pang –––––––––––––

3 Teori-Teori Penyim

pangan ––––––––––––––––––––––––––––––––

f. keinginan untuk dipuji atau “gaya-gayaan”,

g.

proses belajar yang tidak sesuai,

h.

ketidaksanggupan menyerap norma atau aturan budaya,

i.

adanya ikatan sosial yang berlainan, atau

j.

akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna atau gagal.

Faktor kepribadian menyimpang dalam diri individu tetap

yang sangat berpengaruh adalah lingkungan tempat ia tinggal,

antara lain keluarga, tempat tinggal, kelompok bermain, serta

media masa.

a.

Teori Pergaulan Berbeda

Teori ini dikemukakan oleh

E.H.

Sutherland

,

yang

berpendapat

bahwa

penyimpangan bersumber pada pergaulan

yang berbeda. Penyimpangan ini dipelajari

melalui proses alih budaya.

b.

Teori Labeling

Penyebab penyimpangan menurut teori

ini karena seorang telah mendapatkan label/

cap pada penyimpangan primer, sehingga

individu tersebut menyimpang ke tahap yang selanjutnya. Teori

ini dikemukakan oleh

Edwin M. Lemert

.

c.

Teori Merton

Teori ini dikembangkan oleh

Robert K. Merton

,

yang dijelas-

kan bahwa perilaku menyimpangan itu merupakan bentuk

adaptasi terhadap situasi tertentu. Menurut Merton ada lima

penyimpangan yang dilakukan individu dalam mengadaptasi

lingkungannya, yaitu:

1)

kompromitas

, yaitu perilaku yang mengikuti tujuan dan cara

yang ditentukan oleh masyarakat;

2)

inovasi

, yaitu perilaku yang mengikuti kaidah masyarakat

tetapi cara yang dilakukannya telah menyimpang atau

dilarang oleh aturan;

3)

ritualisme

, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan

kebudayaannya tetapi masih berpegang pada tata cara yang

digariskan dalam aturan;

Gambar 3.7

Demam pakaian Amerika melanda

pemuda

Jepang

merupakan

satu

bentuk

penyimpangan dalam berpakaian

(Sumber: Encarta)

83

Penyimpangan Sosial

C Pengendalian Sosial sebagai Upaya untuk Men-

cegah Terjadinya Penyimpangan –––––––––––––––

4)

pengunduran diri

atau

pengasingan

, yaitu meninggalkan ke-

lompok dan kebudayannya; dan

5)

rebellion

, yaitu melakukan pemberontakan. Karena dirinya

ingin keluar dari aturan norma.

d.

Teori Fungsi

Teori ini dikembangkan oleh

Emille Durkheim

yang ber-

pandangan bahwa penyimpangan itu perlu agar moralitas

dan norma berkembang secara normal. Sebagai contoh ia

mengatakan, tidak akan terjadi kejahatan kalau tidak ada

yang menyebabkannya. Dalam artian kesimpulan dari teori

ini jika kehidupan manusia ingin berkembang maka perlu ada

penyimpangan dan itu adalah sesuatu hal yang wajar.

e.

Teori agama

Perilaku menyimpang disebabkan karena rendahnya kadar

keimanan dan kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai

dalam ajaran agama.

f.

Teori Sosial

Penyimpangan disebabkan oleh orang-orang yang men-

derita penyakit mental dan tidak stabilnya kepribadian dalam

kehidupan bermasyarakat.

Pengendalian sosial menurut

Berger

adalah cara yang di-

pergunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang

membangkang. Sedangkan menurut

Roucek,

pengendalian

sosial itu merupakan proses terencana ataupun tidak yang

mengajarkan atau membujuk pada individu untuk hidup sesuai

dengan aturan yang berlaku dalam kelompoknya.

Adapun tujuan dari pengendalian sosial adalah:

-

mencegah timbulnya perilaku menyimpang,

-

agar masyarakat mau mematuhi norma yang berlaku,

-

terwujudnya keserasian antara nilai, norma dan perilaku,

-

menciptakan ketertiban dalam kehidupan sosial yang

harmonis, dan

-

memperingatkan para pelaku untuk tidak berperilaku me-

nyimpang.

84

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

2)

Kekerasan/paksaan

(

coersive

), cara yang

dilakukan setelah langkah pertama

tidak berhasil. Apabila dibujuk tidak

juga berhasil, baru kita bertindak

keras untuk mengatasai perilaku pe-

nyimpang dari seorang individu.

Contoh: polisi pamong praja terpaksa

membongkar kios para PKL karena

pedagang

tersebut

mengabaikan

peringatan sebelumnya.

a.

Dilihat dari aspek pelaksanannya, cara pengendalian sosial

adalah sebagai berikut.

1)

Persuasif tanpa kekerasan

, cara yang menekankan pada

usaha untuk

membimbing atau mengajak

berupa

anjuran. Contoh: penertiban PKL di beberapa kota besar

dengan menempatkannya di lokasi-lokasi tertentu.

1 Cara Pengendalian Sosial ––––––––––––––––––––––––––––––––

Gambar 3.8

Pembongkaran kios PKL merupakan contoh

coersive

(Sumber: Pikiran Rakyat 20 Sept. 2006)

3)

Kompulsi

, yaitu cara dengan menciptakan situasi

yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang

menyimpang. Contoh: ketika ada beberapa orang siswa

yang tidak mau membersihkan lingkungan, maka setiap

komponen sekolah senantiasa menunjukkan perilaku

yang memerhatikan lingkungan. Seperti kepala sekolah

membuang sampah plastik ke keranjang sampah.

4)

Vervasi,

yaitu cara dengan melakukan berulang-ulang

penyampaian norma, dengan harapan norma itu melekat

pada diri individu yang melakukan penyimpangan.

b.

Dilihat dari aspek jumlah yang terlibat, cara pengendalian

sosial adalah sebagai berikut.

1)

Pengawasan dari satu individu kepada individu lain,

misalnya orang tua yang memperingatkan anaknya

supaya tidak berbuat keonaran, atau mengambil barang

tanpa izin.

2)

Pengawasan dari individu terhadap kelompok, misal-

nya seorang polisi lalu-lintas memerhatikan semua

pengguna jalan, dan apabila ada yang melanggar baru

mereka kena tilang.

3)

Pengawasan kelompok terhadap kelompok, contoh

menteri kehutanan beserta jajarannya menyelidik

perambah hutan supaya kelestarian hutan bisa terjaga.

85

Penyimpangan Sosial

4)

Pengawasan kelompok terhadap individu, misalnya

semua guru yang ada di suatu sekolah memerhatikan

dan mengawasi satu orang siswa yang menyimpang

dari aturan.

c.

Menurut

Kuncaraningrat

, pengendalian sosial dapat dilaku-

kan dengan cara berikut.

1)

Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma

dan adat istiadat.

2)

Memberi hukuman dan ganjaran bagi pelanggar norma.

3)

Mengembangkan rasa malu dan takut dalam jiwa

masyarakat ketika melanggar norma.

2 Bentuk Pengendalian Sosial ––––––––––––––––––––––––––––––

Untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang

maka bentuk-bentuk pengendalian dapat dilakukan seperti hal-

hal berikut.

a.

Cemoohan

, seseorang yang melakukan penyimpangan men-

dapat cemoohan atau ejekan dari kelompoknya, sehingga ia

meninggalkan perilaku menyimpangnya.

b.

Teguran

, sebagai pengingat utama ketika memasuki pe-

nyimpangan primer.

c.

Pendidikan

, proses pengajaran sepanjang hayat baik pen-

didikan formal maupun nonformal. Melalui pendidikan,

seseorang individu akan dituntutn agar selalu berperilaku

sesuai norma yang berlaku.

d.

Agama

, karena setiap orang memiliki agama dengan keyakin-

annya masing-masing, maka apabila ada orang yang

melanggar pasti akandikaitkandenganmasalah ajaran agama

dan kehidupan setelah meninggal, atau kesimpulannya

terdapatnya kehidupan di surga dan neraka.

e.

Gosip

, adalah berita yang menyebar secara cepat dan

biasanya tidak berdasarkan pada kenyataan. Kritik sosial

secara terbuka dilontarkan supaya orang yang diidenti

Þ

kasi

berperilaku menyimpang berhati-hati dalam melakukan

berbagai tindakannya.

f.

Ostraisme

, yaitu pengucilan warga masyarakat yang ber-

perilaku menyimpang.

g.

Fraundulens

, yaitu pengendalian sosial dengan cara meminta

bantuan pihak lain yang dianggap lebih kompeten dalam

mengatasai masalah.

h.

Intimidasi

, artinya dilakukan dengan cara menekan, me-

maksa atau mengancam seseorang untuk berperilaku sesuai

kelompoknya.

86

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

a.

Kepolisian

Polisi merupakan bagian dari lembaga pemerintah yang ber-

tugas memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, dan wajib

mengambil tindakan terhadap orang yang menyimpang sesuai

dengan ketentuan undang-undang.

b.

Pengadilan

Pengadilan merupakan suatu badan yang dibentuk oleh

negara untuk menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan

memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggar aturan.

c.

Adat Istiadat

Adat istidat adalah aturan atau kebiasaan yang tumbuh dari

suatu masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan

harus dijunjung tinggi serta dipatuhi oleh anggota pengikutnya.

i.

Kekerasan

Þ

sik

, biasanya berupa pemukulan, atau kalau

sudah fatal bisa juga sampai penganiayaan dan pembunuhan

atau pembakaran pada individu yang telah mengalami

penyimpangan sekunder.

j.

Hukum

, pengendalian yang didasarkan pada sanksi-sanksi

yang ditetapkan dalam sebuah perundang-undangan, baik

itu pidana atau perdata dan pengendalian ini umumnya

berupa denda atau hukuman penjara.

3 Lem

baga Pengendalian Sosial –––––––––––––––––––––––––––

4 Sifat-Sifat Lem

baga Pengendalian Sosial ––––––––––––––––

a.

Tindakan yang Bersifat Preventif

Usaha yang dilakukan sebelum tindakan penyimpangan

terjadi. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggar-

an. Contohnya nasihat kepada anak/siswa sebelum siswa itu

melakukan pelanggaran. Contoh lainnya ialah seorang anak

diajari ilmu agama sejak dini dengan harapan agar dewasa nanti

terhindar dari perilaku menyimpang.

b.

Tindakan yang Bersifat Represif

Tindakan yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran

dengan upaya untuk memulihkan kondisi seperti semula.

Contohnya seorang pembunuh yang diajukan ke pengadilan,

setelah mendapatkan hukuman diharapkan pembunuh itu bisa

berperilaku baik.

87

Penyimpangan Sosial

Rangkuman

1.

Perilaku menyimpang adalah tindakan yang bertentangan dengan

norma-norma atau kebudayaan yang berlaku atau dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang ini disebabkan oleh proses sosialisasi yang

tidak sempurna atau disebabkan karena gagalnya seorang individu

untuk mengidenti

Þ

kasi dirinya agar pola perilakunya sesuai

dengan keadaan masyarakat. Adapun bentuk-bentuk perilaku yang

menyimpang, antara lain tindakan kriminal, kenakalan remaja,

alkoholisme, penyalahgunaan narkoba, hubungan seks di luar nikah,

dan perjudian.

2.

Teori-Teori Penyimpangan, sebagai berikut

a.

Teori Pergaulan Berbeda, dikemukakan oleh E.H. Sutherland

b.

Teori Labeling dikemukakan oleh Edwin M. Lemert.eori ini

c.

Teori Merton dikembangkan oleh Robert K. Merton

d.

Teori Fungsi, dikembangkan oleh Emille Durkheim

e.

Teori agama, yaitu penyimpangan yang disebabkan oleh

rendahnya kadar

keimanan dan kurangnya penghayatan

terhadap nilai-nilai dalam ajaran agama.

f.

Teori Sosial, yaitu penyimpangan yang disebabkan oleh penyakit

mental dan tidak stabilnya kepribadian dalam kehidupan

bermasyarakat.

3.

Upaya-upaya yang dilakukan mencegah terjadinya penyimpangan,

dapat dilakukan dengan cara persuasif tanpa kekerasan, kekerasan/

paksaan (

coersive

), kompulsi, vervasi, dan pengawasan baik secara

individu maupun kelompok.

4.

Lembaga-lembaga pengadilan sosial, meliputi kepolisian, pengadilan,

dan adat istiadat.

88

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

A.

Pilhlah jawaban yang paling tepat!

1.

Penyimpangan sosial menurut

James Vander Zanden

terjadi ketika suatu

tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam kondisi ....

a.

di luar batas toleransi

b.

masih dalam toleransi yang wajar

c.

tidak ada pengampunan dari masyarakat

d.

mendapat pertentangan

2.

Penggunaan narkoba dan pengrusakan fasilitas umum biasanya perilaku

menyimpang yang berupa ....

a.

tindakan kriminal

c.

alkoholisme

b.

kenakalan remaja

d.

penyimpangan seksual

3.

Pembunuhan dapat diklasi

Þ

kasikan pada bentuk penyimpangan ....

a.

primer

c.

individual

b.

sekunder

d.

kelompok

4.

Contoh dari penyimpangan positif yang paling tepat adalah ....

a.

seorang siswa yang mencontek ketika ujian

b.

pejabat yang melakukan korupsi

c.

seorang wanita yang berprofesi sebagai tukang becak

d.

laki-laki yang berganti jenis kelamin

5.

Seorang perempuan yang bekerja di sebuah bar, kemudian dia mendapat

celaan dari masyarakat, sehingga ia berperilaku menyimpang karena menjadi

seorang PSK. Penyimpangan ini sesuai dengan teori ....

a.

pergaulan berbeda

c.

fungsi

b.

agama

d.

labeling

6.

Teori fungsi dalam penyimpangan sosial dikembangkan oleh ....

a.

Edwin M. Lemert

c.

Robert K. Merton

b.

Emille Durkheim

d.

James Vander Zanden

7.

Perilaku yang mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat

disebut ....

a.

konformitas

c.

rebellio

b.

ritualisme

d.

reatrisme

8.

Tujuan pengendalian sosial antara lain dapat tercapai melalui ....

a.

sosialisasi

c.

internalisasi

b.

intimidasi

d.

enkulturasi

U

ji Kemampuan

89

Penyimpangan Sosial

9.

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sebelum terjadi

penyimpangan dinamakan tindakan ....

a.

persuatif

c.

preventif

b.

deskriptif

d.

represif

10. Ostrasisme dapat menyelesaikan atau mengatasi masalah penyimpangan

sosial yaitu dengan cara ....

a.

meminta bantuan kepada orang lain

b.

menyebarkan informasi kepada orang lain

c.

mengucilkan seseorang dari kelompoknya

d.

menegur orang karena bersalah

11. Tindakan individu dikatakan menyimpang apabila ....

1.

tidak sesuai dengan norma

2.

ditolak oleh warga masyarakat

3.

di luar batas toleransi

4.

merupakan perbuatan tercela

a.

1 dan 2

c.

3 dan 4

b.

2 dan 3

d.

1 dan 3

12. Akibat negatif yang timbul karena penyalahgunaan narkoba adalah ....

a.

kondisi

Þ

sik yang kuat

b.

meningkatkan daya tahan tubuh yang kondusif

c.

menumbuhkan tingginya harga diri

d.

meningkatnya tindakan kriminal

13. Cara prevasi dalam mengendalikan kehidupan sosial dilakukan secara ....

a.

paksaan

b.

menciptakan situasi baru

c.

memberikan bujukan

d.

berulang-ulang

14. Usia remaja umumnya memiliki guncangan jiwa yang labil, sehingga bisa

berbuat sekehendaknya atau menimbulkan suatu penyimpangan yang disebut

dengan kenakalan remaja. Umumnya di negara Amerika Serikat usia remaja

dibatasi antara ....

a. 9 – 12 tahun

c. 16 – 18 tahun

b. 11 – 15 tahun

d. 14 – 21 tahun

15. Berikut ini adalah narkoba yang berupa

barbiturate

....

a.

ganja

c.

ekstasi

b.

opium

d.

kokain

16. Penyalahgunaan narkoba dapat memberikan dampak pada diri individu,

kecuali seperti hal berikut ....

a.

kerusakan organ tubuh dan fungsi syaraf

b.

melakukan tindakan kriminal

c.

kurangnya gairah hidup

d.

berpikir rasional

90

◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊

17. Tindakan yang tidak terdapat dalam tujuan pengendalian sosial ialah ....

a.

mendidik

c.

mengarahkan

b.

mencela

d.

mengajak

18. Pengendalian sosial yang sifatnya formal dapat dilakukan oleh pihak ....

a.

kepolisian

c.

tokoh masyarakat

b.

perkumpulan ulama

d.

pemerintah daerah

19. Perilaku menyimpang yang dapat disebabkan oleh masalah ekonomi antara

lain ....

a.

kenakalan remaja

c.

penyimpangan seksual

b.

alkoholisme

d.

pencurian

20. Ciri-ciri dari penyimpangan primer adalah ....

1.

bersifat sementara

2.

masyarakat masih bisa mentolelir

3.

gaya hidup tidak dominan

4.

hukumannya sangat berat

a.

1, 2 dan 3

c.

2 dan 4

b.

1 dan 3

d.

4

B.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1.

Jelaskan pengertian perilaku menyimpang menurut M.Z. Lawang!

2.

Sebutkan jenis-jenis penyimpangan sosial yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat!

3.

Apa yang dimaksud dengan penyimpangan sekunder?

4.

Jelaskan beberapa faktor yang bisa menyebabkan perilaku seorang individu

menyimpang!

5.

Sebutkan lima jenis perilaku menyimpang menurut teori Merton!

6.

Bagaimana pengaruh media massa bisa menyebabkan perilaku me-

nyimpang?

7.

Jelaskan pengertian Pengendalian Sosial!

8.

Sebutkan tindakan pengendalian sosial berdasarkan cakupan yang terlibat!

9.

Bagaimana upaya pengendalian sosial menurut Kuncaraningrat?

10. Sebutkan peranan adat dalam pengendalian sosial!